Sejarah Masuknya Orang Banjar di Samarinda Kalimantan Timur
Perkawinan Suku Banjar (Foto- tangkapan layar Youtube)

Bagikan:

KALIMANTAN TIMUR – Samarinda adalah ibu kota dari provinsi Kalimantan Timur dan mencetak rekor kota dengan terpadat penduduk terbesar di Kalimantan. BPS Samarinda tahun 2016 mencatat total penduduk di wilayahnya yaitu mencapat 812,597 jiwa.

Sementara itu, menurut Disdukcapil Kota Samarinda, kondisi geografi Samarinda berbukit dan memiliki ketinggian yang bervariasi mulai dari 10 hingga 200 meter dari permukaan laut.

Suku Banjar di Samarinda Bukan Pendatang

Melalui artikel ini akan dibahas sejarah dan asal-usul masuknya Suku Banjar ke wilayah Samarinda.

Perlu diketahui, Orang Banjar merupakan suku yang menempati wilayah Kalimantan bagian Selatan, yang sebagian ada di Kalimantan Tengah dan sebagian di Kalimantan Timur.

Dilansir dari laman resmi Samarinda Kota, keberadaan suku Banjar di Samarinda dan juga di daerah lainnya (di Kalimantan Timur) tidak digolongkan sebagai kaum pendatang.

Sebelum adanya pembentukan provinsi-provinsi di Nusantara pada tahun 1957, Pulau Kalimantan (kecuali daratan Malaysia dan Brunei merupakan) adalah satu provinsi yaitu Kalimantan yang memiliki ibukota Banjarmasin.

Dengan demikian, suku Banjar merupakan suku asli yang tinggal di Pulau Kalimantan. Kemudian Samarinda adalah bagian dari Kalimantan Timur yang merupakan bagian dari Kalimantan.

Migrasi Suku Banjar Tahun 1565

Melihat lebih jauh, di tahun 1565, terjadi migrasi suku Banjar dari Batang Banyu ke daratan Kalimantan bagian timur.

Rombongan Suku Banjar yang berasal dari Amuntai yang pimpinan Aria Manau kemudian menjadi pencetus berdirinya Kerajaan Sadurangas atau Pasir Balengkong di wilayah Paser.

Suku Banjar juga tersebar di wilayah Kerajaan Kutai Kartanegara. Wilayah tersebut kini kemudian disebut dengan Samarinda.

Awal Pemukiman Suku Banjar di Kalimantan Timur

Tim peneliti dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI pada tahun 1976 menjelaskan sejarah pemukiman Suku Banjar dimulai ketika Kerajaan Kutai Kartanegara ada dalam kekuasaan Kerajaan Banjar, atau momen setelah runtuhnya Kesultanan Demak pada tahun 1546.

Selanjutnya, hingga pertengahan abad ke-17 (atau tahun 1650-an), wilayah Samarinda terdiri dari lahan persawahan dan perladangan. Populasi penduduk pada waktu itu umum terpusat di sepanjang tepi Sungai Karang Mumus dan Karang Asam.

Selain awal mula masuknya orang Banjar di Samarinda, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!