JAKARTA - Pemerintah Kabupaten Natuna di Provinsi Kepulauan Riau menetapkan total 342,63 hektare sebagai Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) dalam upaya menjaga ketersediaan lahan untuk budidaya tanaman pangan secara jangka panjang dan mencegah alih fungsi lahan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Natuna, Wan Sazali, menjelaskan area LP2B ini tersebar di lima kecamatan, antara lain: 44,02 hektare di Bunguran Tengah, 179,76 hektare di Bunguran Batubi, 68,37 hektare di Bunguran Utara, 10,02 hektare di Bunguran Selatan, dan 40,46 hektare di Serasan Timur.
Penetapan LP2B ini dilakukan berdasarkan Peraturan Bupati Natuna Nomor 61 Tahun 2024, yang bertujuan mendukung ketahanan pangan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya para petani.
“Dengan adanya LP2B, kami ingin memastikan bahwa lahan pertanian tetap tersedia dan produktif untuk generasi mendatang, demi mendukung kedaulatan pangan daerah,” ujarnya, Minggu (11/5).
Untuk mendukung peningkatan produksi padi, pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten berkolaborasi dalam memberikan berbagai bentuk bantuan kepada petani, seperti benih unggul, pupuk, pestisida, serta pelatihan pengendalian hama.
Pada tahun 2025, Natuna menargetkan total luas tanam padi mencapai 114 hektare, yang akan didukung oleh benih padi biofortifikasi untuk 65 hektare dan benih varietas Inpari 32 untuk 35 hektare. Sisanya, sekitar 14 hektare, ditanami melalui swadaya petani dan bantuan dari Pemprov Kepri.
BACA JUGA:
Selain itu, Pemkab Natuna juga menyediakan bantuan berupa pupuk NPK, dolomit, dan pestisida, serta memberikan pendampingan teknis langsung untuk memastikan hasil pertanian optimal.
Hingga April 2025, DKPP mencatat realisasi tanam padi telah mencapai 30,4 hektare, dengan rincian 7,15 hektare di Bunguran Tengah, 11,25 hektare di Bunguran Batubi, dan 12 hektare di Serasan Timur.
“Panen pertama telah dilakukan pada 9 Mei di Batubi, dengan hasil gabah kering mencapai 5 ton, dan beberapa petak sawah lainnya masih menunggu giliran panen,” jelas Sazali.
Diperkirakan total produksi dari keseluruhan target lahan tahun ini bisa mencapai 230 ton padi, meningkat dibandingkan realisasi 2024 yang berada di bawah 200 ton.
Fasilitas pertanian juga terus dilengkapi. Di Desa Batubi Jaya, tersedia dua unit rice milling unit untuk penggilingan padi dan dua unit hand tractor guna mendukung proses budidaya dan pascapanen.