JAKARTA - Tak sedikit penderita diabetes atau bahkan orang sehat yang jadi overthinking setiap kali berhadapan dengan makanan atau minuman manis. Tak sedikit yang langsung menghindari gula sepenuhnya karena khawatir memicu penyakit.
Padahal, menurut para ahli, konsumsi gula tetap diperbolehkan asal porsinya dikendalikan dengan bijak. Dalam hal ini, Prof. Dr. dr. Sidartawan Soegondo, Sp.PD-KEMD, FINASIM, FACE, dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Metabolik Endokrin dan Diabetes dari Eka Hospital BSD, menjelaskan tidak semua orang harus paranoid terhadap gula.
"Kalau tidak punya diabetes, enggak perlu sampai menghitung setiap gram gula yang masuk ke tubuh," ujar Prof. Sidartawan saat acara temu media di Jakarta, baru-baru ini.
Meski begitu, ia tetap mengingatkan bahwa diabetes adalah penyakit serius yang bisa menimbulkan komplikasi luas. Risiko yang ditimbulkan tidak main-main, mulai dari kerusakan organ hingga gangguan sistem tubuh lainnya.
Data dari International Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2021 mencatat bahwa Indonesia menempati peringkat kelima di dunia dalam jumlah pengidap diabetes, dengan estimasi mencapai 19,5 juta penderita.
BACA JUGA:
Prof. Sidartawan menjelaskan, bagi individu yang tidak memiliki riwayat diabetes, mengonsumsi makanan manis masih diperbolehkan, asalkan tidak berlebihan. Intinya, yang penting adalah menjaga pola makan dan tidak melewati batas aman konsumsi harian.
Sayangnya, banyak orang justru keliru dengan menganggap gula sebagai musuh utama. Bahkan ada yang sampai menghindari nasi putih karena kandungan gulanya, padahal tubuh tetap memerlukan gula sebagai sumber energi.
Menurut Kementerian Kesehatan RI, batas maksimal konsumsi gula per orang per hari adalah 50 gram. Jika masih berada dalam ambang itu, maka konsumsi gula tetap bisa dianggap aman bagi orang sehat.
"Kalau habis makan manis terus buru-buru mikir harus dibakar atau dikeluarkan, itu sebenarnya nggak perlu kecuali memang sudah punya diabetes, tentu aturannya beda," tambahnya.
Namun, bagi yang sudah terdiagnosis diabetes, sangat penting untuk membatasi konsumsi makanan dan minuman manis secara ketat, termasuk cemilan yang tinggi gula. Pemeriksaan kadar gula darah secara rutin juga menjadi bagian penting dari pengelolaan penyakit ini agar tidak semakin parah.