Bagikan:

YOGYAKARTA - Terkadang terasa perih dan mengganggu saat berbicara atau makan, sariawan di lidah samping seringkali dianggap sebagai masalah kecil yang akan sembuh dengan sendirinya.

Namun, tahukah Anda bahwa anggapan membiarkan sariawan bisa jadi keliru? Meskipun tampak sepele, sariawan yang muncul di area sensitif ini dan dibiarkan tanpa penanganan yang tepat berpotensi menimbulkan komplikasi yang lebih serius.

Artikel ini akan mengupas tuntas berbagai aspek terkait sariawan di lidah samping, mulai dari penyebab, gejala, hingga bahaya fatal yang mengintai jika kondisinya terus disepelekan.

Penyebab Sariawan di Lidah Samping

Sariawan mulut, infeksi jamur pada mulut, paling sering terjadi pada balita dan anak-anak, tetapi dapat menyerang siapa saja. Kondisi ini dapat menyebabkan lesi berwarna putih krem pada lidah atau bagian dalam pipi Anda.

Dilansir dari laman Cleveland Clinic, penyebab sariawan meliputi obat-obatan tertentu dan beberapa kondisi kesehatan, seperti mulut kering atau diabetes. Kemudian pengobatan biasanya melibatkan obat antijamur.

Sariawan mulut adalah infeksi jamur (ragi) yang dapat tumbuh di mulut, tenggorokan, dan bagian tubuh lainnya. Pada sariawan mulut (kandidiasis oral), Anda mungkin mengalami lesi (bercak) berwarna putih, menonjol, seperti keju cottage pada lidah dan pipi Anda.

Perlu diperhatikan jika sariawan mulut dapat dengan cepat menjadi iritasi dan menyebabkan nyeri serta kemerahan pada mulut.

Selain itu, sariawan mulut terjadi ketika ada pertumbuhan berlebih dari Candida, sejenis jamur. Sehingga nama lain untuk sariawan di mulut atau tenggorokan Anda adalah kandidiasis orofaringeal.

Dokter biasanya akan mengobati sariawan mulut dengan obat antijamur. Jika sistem kekebalan tubuh Anda sehat, sariawan mulut adalah masalah kecil yang akan hilang beberapa minggu setelah Anda memulai pengobatan.

Baca juga artikel yang membahas Cara Meninggikan Badan 15 cm dalam 1 Minggu, Mitos atau Fakta?

Meskipun sariawan mulut dapat menyerang siapa saja, beberapa orang lebih berisiko, termasuk bayi di bawah 1 bulan, balita, orang dewasa berusia 65 tahun atau lebih, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah (di mana gejalanya lebih sulit dikendalikan).

Apakah sariawan mulut menular?

Sariawan mulut dapat menular bagi mereka yang berisiko (seperti orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah atau yang mengonsumsi obat-obatan tertentu).

Namun pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang sehat, jarang sekali sariawan mulut menular melalui ciuman atau kontak dekat lainnya. Dalam kebanyakan kasus, sariawan mulut tidak terlalu menular (artinya, tidak menyebar dari orang ke orang), tetapi dapat ditularkan (artinya, Anda dapat tertular dengan cara lain).

Jika Anda khawatir tertular sariawan mulut dari orang lain yang memilikinya, hindari kontak dengan air liur mereka. Sebaiknya cuci tangan sesering mungkin jika Anda berada di dekat seseorang yang menderita sariawan mulut.

Apa saja faktor risiko sariawan mulut?

Infeksi Candida lebih mungkin berkembang pada bayi dan orang dengan kondisi berikut:

  • Diabetes
  • Anemia
  • HIV/AIDS (sariawan di kerongkongan — atau saluran menelan — umum terjadi pada kelompok ini).
  • Kanker
  • Mulut kering (xerostomia).
  • Kehamilan (karena perubahan hormon yang terjadi).
  • Merokok
  • Gigi palsu yang tidak pas.

Meskipun sariawan mulut jarang menyebabkan komplikasi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang sehat. Tetapi jika Anda memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, Candida dapat masuk ke aliran darah Anda dan menyebar ke area tubuh lain, seperti mata, otak, atau jantung Anda.

Yang perlu diwaspadai, jenis infeksi akibat sariawan mulut adalah serius dan dapat menyebabkan syok septik atau kondisi yang mengancam jiwa.

Selain sariawan di lidah samping, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari VOI dan follow semua akun sosial medianya!