Bagikan:

YOGYAKARTA – Suplemen kesehatan sering kali dikonsumsi untuk menjaga daya tahan tubuh, terlebih saat kondisi fisik sedang drop atau terkena penyakit tertentu, seperti flu, pilek, dan demam. Meski begitu, suplemen sebaiknya tidak konsumsi dalam jangka panjang. Beberapa penelitian mengungkap bahwa ada kandungan suplemen yang memicu kanker jika dikonsumsi secara berlebih atau dalam jangka waktu yang cukup lama.

Oleh sebab itu, penting untuk memahami aturan pakai suplemen sebelum mengonsumsinya. Hal ini akan Dengan mengetahui batas asupan suplemen, Anda bisa terhindar dari efek samping yang berbahaya.  

Kandungan Suplemen yang Dapat Memicu Kanker

Dihimpun dari berbagai sumber, berikut ini adalah beberapa kandungan suplemen yang dapat memicu kanker jika dikonsumsi dalam jumlah berlebih:

  1. Beta-Karoten

Beta-karoten merupakan provitamin A yang digunakan untuk membantu mengatasi defisiensi vitamin A dan sebagai sumber antioksidan. Akan tetapi, beta karoten tidak boleh dikonsumsi dalam jumlah berlebih, sebab dapat meningkatkan risiko kanker, terutama pada perokok.

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa konsumsi beta-karoten dalam dosis tinggi pada perokok dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru. Oleh karena itu, konsumsi suplemen ini perlu disesuaikan dengan kebutuhan tubuh.

Pada orang dewasa, suplemen ini aman dikonsumsi dengan dosis 6-15 mg per hari. Sedangkan untuk anak-anak, dosis yang disarankan adalah 3-6 mg per hari.

  1. Vitamin E

Vitamin E sering dikonsumsi untuk menjaga kesehatan kulit dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Namun, riset yang dilakukan para ahli menunjukkan bahwa konsumsi vitamin E dalam dosis tinggi beresiko lebih besar hinga 17 persen terkena penyakit kanker prostat ketimbang mereka yang tidak mengonsumsinya.

Lantas, berapa dosis vitamin E yang direkomendasikan? Batas asupan vitamin E setiap harinya tergantung pada jenis kelamin, usia, dan kondisi kesehatan masing-masing.

Berikut batas asupan vitamin E untuk pria dan wanita:

  • Usia 1–3 tahun: 200 mg (298 IU)
  • Usia 4–8 tahun: 300 mg (447 IU)
  • Usia 9–13 tahun: 600 mg (894 IU)
  • Usia 14–18 tahun: 800 mg (1.192 IU)
  • Usia >19 tahun: 1.000 mg (1.490 IU)
  1. Asam Folat

Asam folat penting untuk kesehatan, terutama bagi ibu hamil. Akan tetapi, dikutip dari Science Direct, penggunaan asam folat dalam dosis tinggi dapat mempercepat pembelahan sel dan meningkatkan pertumbuhan tumor, sehingga mendorong kanker.  

Agar terhindar dari masalah kesehatan tersebut, sebaiknya konsumsi asam folat sesuai dengan dosis yang dianjurkan.

Sebagai informasi, dosis asam folat berbeda-beda, tergantung usia dan kondisi pasien, serta tujuan penggunaan. Berikut rincian dosis umum asam folat berdasarkan tujuan penggunaannya:

Gangguan profilaksis cacar tabung saraf pada kehamilan

  • Dewasa: 5 mg setiap hari mulai 4 minggu sebelum kehamilan dan berlanjut sampai trimester pertama.
  • Gunakan obat secara oral.

Gangguan anemia megaloblastik yang kekurangan folat

  • Dewasa: 5 mg setiap hari hingga 4 bulan.
  • Dosis dapat meningkat hingga 15 mg setiap hari dalam keadaan malabsorpsi.
  • Anak >1 tahun sama dengan dosis dewasa.

Anemia megaloblastik yang kekurangan folat (parenteral)

  • Dewasa: Hingga 1 mg setiap hari diberikan melalui injeksi.
  • Anak: sama dengan orang dewasa.
  • Bayi: 0,1 mg setiap hari.
  • Anak <4 tahun hingga 0,3 mg setiap hari.
  • Anak >4 tahun 0,4 mg setiap hari.

Demikian informasi tentang kandungan suplemen yang dapat memicu kanker. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.