Bagikan:

JAKARTA – Badan Penerbangan Federal (FAA) mengeluarkan larangan peluncuran terhadap roket Alpha milik Firefly Aerospace. Hal ini terjadi karena gagalnya peluncuran roket tersebut pada 29 April lalu. 

Misi peluncuran bertajuk Messages in Booster ini seharusnya meluncurkan prototipe bus satelit multimisi LM 400 milik Lockheed Martin ke Orbit Rendah Bumi (LEO). Namun, target peluncuran ini tidak terjadi karena Alpha mengalami kecelakaan. 

Anomali muncul setelah tahap dua dipisahkan dan nosel mesin Lightning hilang karena kecelakaan ini. Akibatnya, daya dorong mesin berkurang. Meski terjadi kecelakaan, muatan yang Firefly Aerospace bawa berhasil mendarat dengan selamat. 

"Indikasi awal menunjukkan tahap atas Alpha mencapai ketinggian 320 km," ungkap Firefly. "Setelah penilaian lebih lanjut, tim mengetahui tahap atas tidak mencapai kecepatan orbital, dan tahap serta muatannya telah menghantam Samudra Pasifik dengan selamat di zona aman utara Antartika."

Larangan penggunaan roket Alpha akan berlaku untuk sementara hingga FAA selesai menganalisis masalah peluncurannya. Agar larangannya dicabut, Firefly Aerospace harus menyelidiki kegagalan peluncuran Alpha dari Pangkalan Angkatan Luar Angkasa di Vandenberg. 

"Kembalinya penerbangan didasarkan pada keputusan FAA bahwa sistem, proses, atau prosedur apa pun yang terkait dengan kecelakaan tersebut tidak memengaruhi keselamatan publik," kata FAA, dikutip melalui Space pada Jumat, 2 Mei. 

Meski nantinya Firefly selesai melakukan penyelidikan dan larangan telah dicabut, perusahaan itu perlu meminta persetujuan baru dari FAA. Persetujuan ini akan mengubah lisensi penerbangan yang mencakup tindakan perbaikan dari Firefly Aerospace.